Tanggal: 5 Juli 2025
Jakarta — Sebuah game mobile buatan developer lokal berjudul “Petualang Syariah” tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan remaja Muslim, khususnya Gen Z Indonesia. Game ini sukses memadukan unsur edukasi agama Islam, petualangan interaktif, dan elemen RPG ringan, sehingga menjadi alternatif hiburan digital yang positif dan bernilai spiritual.
Hanya dalam waktu dua minggu sejak dirilis di Play Store dan App Store, “Petualang Syariah” telah diunduh lebih dari 1,8 juta kali, masuk ke jajaran Top 5 Game Gratis di Indonesia, dan mendapat rating 4.9 dari lebih 70.000 ulasan.
Konsep Game yang Mendekatkan Iman
Game ini dikembangkan oleh Santri Digital Studio, startup kreatif berbasis di Bandung yang sebelumnya merilis aplikasi hafalan Quran. Dalam “Petualang Syariah”, pemain memerankan karakter remaja Muslim yang menjelajahi kota fiktif bernama “Nurul Madani”, sebuah dunia yang penuh tantangan, mini game, dan misi kebaikan.
Beberapa fitur utama game ini antara lain:
-
Tantangan harian berisi pertanyaan fiqih, akhlak, dan kisah nabi
-
Mini game seperti Wudhu Rush, Tebak Ayat, dan Masjid Builder
-
Fitur multiplayer “Gotong Royong” untuk kerja sama membangun taman, jembatan, atau madrasah
-
Poin pahala dan sistem leveling berdasarkan akhlak dan amal
Menariknya, ada juga sistem penalti apabila pemain melakukan tindakan tidak islami dalam game, seperti “berbohong”, “membuang sampah sembarangan”, atau “melalaikan salat”.
Konten Religius Dibalut Gaya Modern
Meskipun bertema religi, “Petualang Syariah” dikemas dengan gaya visual yang modern dan estetik, menggunakan desain karakter ala anime chibi serta latar kota tropis dengan masjid futuristik dan pasar tradisional.
Pengisi suara dalam game juga menggunakan logat lokal, lengkap dengan istilah Islami kekinian seperti “InsyaAllah ready, sob!”, dan “Sabar itu power, bro!”.
CEO Santri Digital Studio, Muhammad Hilmy Fauzan, menyatakan bahwa misinya adalah “membuat Islam terasa menyenangkan dan relevan di era digital.”
“Kami ingin anak-anak dan remaja bangga menjadi Muslim tanpa merasa digurui. Belajar itu bisa lewat main game juga,” ujarnya dalam konferensi peluncuran aplikasi.
Dukungan Ustaz Muda dan Konten Kreator
Kesuksesan game ini turut didorong oleh dukungan dari sejumlah ustaz muda populer seperti Ust. Hanan Attaki dan Ust. Felix Siauw, serta para konten kreator hijrah yang membuat konten reaction, speedrun, hingga tantangan hafalan ayat via game.
Tagar #PetualangSyariah telah ditonton lebih dari 85 juta kali di TikTok, dengan banyak video viral dari anak sekolah dan santri yang bermain bersama sambil berdiskusi tentang tafsir atau kisah nabi.
Beberapa sekolah Islam bahkan telah menggunakan game ini sebagai media pembelajaran interaktif, menggantikan metode ceramah di kelas.
Ekspansi dan Tantangan
Game ini kini tengah dipersiapkan untuk versi internasional berbahasa Inggris dan Arab, dengan target pasar Malaysia, Brunei, dan komunitas Muslim di Eropa. Namun, pihak developer juga dihadapkan pada tantangan untuk tetap menjaga akurasi konten keislaman, sambil tetap menjaga gameplay yang menyenangkan.
MUI melalui Lembaga Informasi dan Digital Islam (LIDI) juga memberikan apresiasi terhadap game ini, sambil mengusulkan pendampingan agar game tetap sesuai dengan prinsip syariah dalam kontennya.
Kesimpulan:
“Petualang Syariah” adalah contoh nyata bagaimana teknologi dan agama dapat berpadu dengan harmonis. Dengan pendekatan yang modern, inklusif, dan menyenangkan, game ini bukan hanya hiburan digital, tapi juga menjadi sarana pembinaan karakter Islami yang kuat bagi generasi masa depan.