13 Juli 2025
Ubud, Bali — Suasana hening, suara kicau burung, dan aroma kayu hutan hujan tropis kini menjadi latar aktivitas yoga paling diminati di Ubud. Program bertajuk “Jungle Serenity” ini menghadirkan pengalaman yoga di tengah alam terbuka, tepat di jantung hutan Campuhan, dan menjadi magnet utama bagi pelancong asing yang mencari ketenangan jiwa.
Sejak diluncurkan awal 2025, program ini telah menarik lebih dari 2.000 peserta dari berbagai negara, terutama wisatawan dari Jepang, Australia, dan negara-negara Eropa.
Meditasi di Alam Terbuka Picu Minat Wisata Kesehatan
Program ini memadukan hatha yoga, meditasi suara alam, dan teknik pernapasan pranayama, dibimbing oleh instruktur lokal berlisensi internasional. Kelas biasanya dimulai pukul 06.00 pagi saat embun masih menggantung di dedaunan, dengan latar suara aliran sungai kecil dan gemerisik pepohonan.
“Rasanya seperti me-restart hidup,” ujar Maria, turis asal Jerman yang mengikuti sesi selama lima hari berturut-turut.
Kolaborasi dengan Komunitas Lokal
Program ini juga menggandeng petani dan pengrajin lokal Ubud dalam penyediaan makanan organik, peralatan yoga ramah lingkungan, dan penginapan berbasis eco-lodge. Hal ini membuat program tak hanya berdampak pada sektor pariwisata, tetapi juga menggerakkan ekonomi mikro masyarakat desa.
Efek Positif untuk Kesehatan Mental
Menurut psikolog klinis yang bekerja sama dengan penyelenggara, kegiatan yoga di alam seperti ini terbukti membantu mengurangi kecemasan, stres pascapandemi, dan gangguan tidur. Banyak peserta yang merasakan perubahan signifikan hanya dalam tiga hari sesi rutin.
Kesimpulan
“Jungle Serenity” menjadi simbol baru gaya hidup sehat berbasis wisata alam dan penyembuhan mental. Ubud membuktikan bahwa kombinasi antara kearifan lokal dan inovasi wellness dapat menarik minat global sekaligus menjaga harmoni dengan alam.